Perajin Peci di Bantul Bidik Pasar Asia Tenggara

29 Desember 2017
TSALIS NUR SHOLIKHAH
Dibaca 248 Kali
Perajin Peci di Bantul Bidik Pasar Asia Tenggara

infoPleret- Perajin peci di Dusun Bedukan, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Bantul, sekarang ini membidik pasar Asia Tenggara seperti Thailand. Untuk pemasaran dalam negeri, peci buatan perajin Bantul ini di jual ke Ternate, Jawa Timur, Jawa Barat, Jambi, hingga Nanggroe Aceh Darussalam.

Pengalihan pasar yang dikerjakan perajin ini karna pasar di Timur Tengah belum stabil. Terutama sesudah peperangan berkelanjutan berlangsung di negara-negara Arab.

" Sekarang ini saya tengah merampungkan pesanan dari Thailand, " tutur satu diantara perajin, Turadi, Selasa (30/5/2017).

Turadi adalah satu diantara perajin peci cukup lama di Bantul. Terdaftar mulai sejak 1994 dia telah mulai bikin peci atau kopiah. Untuk pemasaran dia kerap jual produknya hingga ke Timur Tengah. Dia menceritakan hingga th. 2002, peci bikinannya jaya-jayanya di Timur Tengah.

Satu diantara negara Timur Tengah yang sering pesan peci seperti Arab Saudi. Namun sesudah ada kekacauan di Timur Tengah, seperti timbulnya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) keinginan peci alami penurunan mencolok.

" Dahulu pesanan dari negara Arab Saudi cukup banyak, " tuturnya.

Berkaitan keadaan itu Turadi tidak dapat banyak berbuat. Daripada mengeluh dengan kondisi, dia lebih pilih berupaya mencari market share lain, bidikannya jatuh di Asia Tenggara. Usahanya ini cukup membawa hasil, saat ini pesanan mulai datang dari Thailand.

Memanglah di Thailand banyak masyarakat muslim, terlebih di propinsi Pattani, Yala, serta Narathiwat yang ada di Thailand Selatan. " La bila ngirim barang ke Timur Tengah bagaimana? Wong tengah perang, rakyatnya banyak mengungsi. Ya tujuan saya alihkan ke Asia Tenggara, " katanya.

Argumen Turadi pilih pasar Asia Tenggara, karna di lokasi ini penduduknya banyak muslim. Diluar itu lokasi Asia Tenggara diklaim lebih stabil keadaannya, hingga keinginan barang diprediksikan tambah lebih stabil.

" Kami tetaplah mesti produksi, maka dari itu kami mencari pasar baru, " akunya.

Dalam satu bulan Turadi mengakui dapat menghasilkan hingga 2000 peci per bln.. Jumlah ini untuk memenuhi pesanan dari Asia Tenggara, serta pesanan domestik yang datang dari beberapa daerah. " Bila peci taliban kami telah tidak menghasilkan, tidak laris di pasar lokal, " lugasnya.

Untuk menghasilkan beberapa ribu peci itu, Turadi dibantu Ibu-ibu rumah tangga setempat. Karena usahanya ini, Turadi mengakui dapat memenuhi keperluan keluarga, hingga mampu membiayai 3 anaknya di pesantren. " Peci kami jual Rp 25-40 ribu, bergantung motif serta kerumitan, " tutupnya.

 

 

Sumber : https://breakingnews.co.id/read/perajin-peci-bantul-bidik-pasar-asia-tenggara