Pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW di Serambi Masjid Al Furqon Kerto

31 Oktober 2019
Vaksin
Dibaca 250 Kali
Pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW di Serambi Masjid Al Furqon Kerto

infoPleret-  Kamis (31/10) Pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW yang digelar di Serambi Masjid Al Furqon Kerto Lor pada pukul 20.00 WIB yang dihadiri oleh Dukuh Kerto Basuki Raharjo, Takmir masjid, Tokoh masyarakat, dan seluruh warga Kerto Lor RW 07. Acara dibuka dengan bacaan basmallah dan dilanjutkan sambutan dari Kepala Dukuh Kerto Basuki Raharjo yang menyampaikan terima kasih kepada warga yang hadir dalam pengajian malam hari ini, beliau juga mendoakan agar semakin banyak orang yang menjadikan sifat Nabi Muhammad sebagai contoh dalam kehidupan. Di antaranya sifat Rasulullah yang menjunjung toleransi, juga suka menolong. Acara selanjutnya doa bersama yang dipandu oleh H. Kamsiyo selaku tokoh masyarakat di Kerto Lor beliau juga menambahkan bahwa momen penting mengingat dan bersyukur atas kebaikan akhlak Muhammad. Sifat terpuji yang beliau contohkan, menurutnya, harus selalu jadi pedoman. Makna Maulid Nabi itu rasa syukur atas kelahiran manusia yang mulia. Dengan akhlaknya menjadi contoh kebaikan bagi umat manusia, beliau adalah Baginda Rasul, Nabi Muhammad SAW.

Acara inti adalah Pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW yang diisi oleh Ustad yang menceritakan tentang kisah asal muasal Nabi Adam AS yang diturunkan ke bumi oleh Alloh SWT.

Nabi Adam AS tercipta saat Allah mengatakan di hadapan para malaikat mengenai penciptaannya. Menjadi khalifah sebagai leluhur manusia dan keturunannya yang akan memakmurkan dan mensejahterakan dunia. Para malaikat kian penasaran mengapa harus diciptakan Nabi Adam AS. Mereka khawatir diciptakannya makhluk yang lebih sempurna adalah karena kelalaian para malaikat.

Allah SWT menciptakan langsung Nabi Adam dan ruhnya pun langsung ditiupkan oleh-Nya. Nabi Adam AS dibekali oleh akal yang membuatnya bisa mempelajari, mengamati dan memahami berbagai macam. Dalam kisah Nabi Adam ini kita bisa mengetahui bahwa akal diberikan padanya dan keturunannya untuk menjalankan tugas sebagai khalifah di dunia. Kelebihan tersebut yang akhirnya membuat para malaikat mengakui keistimewaan yang diberikan pada Nabi Adam dari Sang Maha Pencipta. Hari silih berganti membuat Nabi Adam merasa kesepian karena hidup seorang diri kemudian diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya. Proses penciptaan Hawa tersebut diambil dari tulang rusuk sebelah kiri milik Nabi Adam yang diambil saat dia sedang terlelap tidur. Saat itu malaikat bertanya untuk apa Allah SWT menciptakan Hawa. Nabi Adam pun menjawab bahwa Hawa diciptakan untuk mendampingi, memberikan kebahagiaan dan segala kebutuhan hidupnya sesuai kehendak Allah. Nabi Adam dan Hawa memohon ampunan dan bertaubat atas dosanya telah melanggar perintah Allah dan akhirnya Allah SWT mengampuninya. Mereka pun menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran yang amat berharga dan tidak boleh kembali melanggar perintah Allah SWT.  Mereka juga menyadari bahwa setan adalah musuh terbesar yang tidak lagi boleh dipercaya kembali apapun tipu dayanya. Namun karena hal tersebut Nabi Adam dan Hawa harus dipindahkan dari surga ke bumi dan mengemban tugas sebagai khalifah. (rga)