Munggah Molo Limasan Arsitektur Yogyakarta di Lereng Sentono Gunungkelir

19 Juli 2023
Rifqi Fatoni
Dibaca 443 Kali
Munggah Molo Limasan Arsitektur Yogyakarta di Lereng Sentono Gunungkelir

Infopleret - Yogyakarta, 18 Juli 2023 - bertepatan dengan Pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H, diadakan sebuah acara istimewa yang disebut "Munggah Molo Bangunan Limasan Arsitektur Yogyakarta." Acara ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Provinsi DIY dalam membangun dan melestarikan warisan budaya yang ada di daerah tersebut.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Tim Media Paniradya Kaistimewan DIY, Forkompinkap Kapanewon Pleret, Lurah beserta pamong dan staf, Bamuskal, Lembaga Kalurahan, serta tokoh masyarakat di Padukuhan Gunungkelir. Kehadiran banyak pihak ini menjadi bukti komitmen dan dukungan terhadap pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan dukungan pariwisata serta perekonomian masyarakat sekitar.

Salah satu fokus utama acara ini adalah pembangunan dan pelestarian situs Ratu Malang, yang merupakan bagian penting dari sejarah dan budaya Yogyakarta. Situs Ratu Malang memiliki nilai historis yang tinggi dan dikenal sebagai salah satu situs bersejarah peninggalan kerajaan mataram islam yang perlu dijaga keberadaannya.

Dana keistimewaan melalui BKK Kesejarahan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY Tahun Anggaran 2023 digunakan untuk mendukung pembangunan bangunan limasan arsitektur tradisional Yogyakarta dan beberapa bangunam lainnya di sekitar situs Ratu Malang. Bangunan limasan merupakan salah satu ikon arsitektur tradisional Jawa yang memiliki ciri khas atap tumpang tiga dengan ornamen yang kaya akan detail.

Pembangunan bangunan limasan ini bertujuan untuk menjaga dan menghidupkan kembali keindahan arsitektur tradisional Yogyakarta, serta memberikan nilai tambah bagi pariwisata di daerah tersebut. Diharapkan dengan hadirnya bangunan limasan, benteng serta beberapa tugu ini, wisatawan dari dalam maupun luar negeri akan semakin tertarik untuk mengunjungi situs Ratu Malang dan sekitarnya. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Selain pembangunan bangunan limasan, acara ini juga dilengkapi dengan berbagai kegiatan lainnya, diantaranya potong tumpeng dan doa bersama bersama tokoh masyarakat setempat.

Lurah Pleret Taufiq Kamal,.S.Kom., M.Cs. menyampaikan bahwa acara Munggah Molo Bangunan Limasan Arsitektur Yogyakarta ini tidak hanya menjadi momen untuk mensyukuri pelaksanaan pembangunan, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam mempertahankan dan memperkaya warisan budaya yang ada. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat, diharapkan pembangunan ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak yang terlibat.

Dalam kesempatan tersebut, Tim Media Paniradya Kaistimewan DIY memberikan apresiasi kepada Forkompinkap Kapanewon Pleret, Lurah beserta pamong dan staf, Bamuskal, Lembaga Kalurahan, serta tokoh masyarakat di Padukuhan Gunungkelir yang telah mendukung dan berpartisipasi aktif dalam acara ini. Semua pihak yang terlibat diharapkan terus menjaga semangat kolaborasi dan sinergi dalam rangka pelestarian budaya serta pembangunan yang berkelanjutan di Yogyakarta.

Acara Munggah Molo Bangunan Limasan Arsitektur Yogyakarta ini memberikan harapan baru bagi Yogyakarta dalam upaya melestarikan kearifan lokal dan mengembangkan sektor pariwisata. Dengan adanya pembangunan ini, diharapkan masyarakat setempat akan semakin bangga dengan warisan budayanya dan generasi mendatang dapat terus menikmati keindahan dan makna dari situs Ratu Malang dan bangunan limasan yang ada di sekitarnya.