Sentuhan Teknologi Memoles Wajah Kalurahan Pleret

28 Juni 2022
Rifqi Fatoni
Dibaca 699 Kali
Sentuhan Teknologi Memoles Wajah Kalurahan Pleret

Oleh

DAHLIA IRAWATI, MEGANDIKA, FRANSISKUS PATI HERIN, MACHRADIN WAHYUDI RITONGA, CORNELIUS HELMY HERLAMBANG

Ditulis di kompas.id

InfoPleret - Sentuhan teknologi menjadikan kualitas hidup di desa lebih baik. Meski begitu, pemberdayaan masyarakat tetap menjadi kunci. Sebab, secanggih apa pun teknologi tidak akan bertahan lama jika manusianya tidak siap.

Teknologi digital menjadikan kualitas hidup warga Kalurahan Pleret di Bantul, DI Yogyakarta, lebih baik. Angka Indeks Desa Membangun atau IDM melejit. Angka IDM tersebut naik dari 0,8694 pada tahun 2020 menjadi 0,8916 pada tahun 2021 dan 0,9 pada tahun 2022. Hal itu menjadi tolok ukur bahwa ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi di sana terus meningkat.

Teknologi digital di Pleret mulai digunakan akhir tahun 2020. ”Kalurahan Pleret memiliki masterplan sendiri untuk menyejahterakan warganya. Kami memetakan potensi kami, lalu berinovasi berdasarkan potensi itu,” kata Lurah Pleret Taufiq Kamal, Senin (20/6/2022).

Salah satu hal yang dilakukan di Pleret adalah membuat pemerintahan elektronik. Di sini, pemerintahan desa beroperasi dan dikontrol dalam satu sistem TI terpadu, yaitu pleret.id, atau juga bisa diunduh dalam bentuk aplikasi digital di Playstore dengan nama Kalurahan Pleret.

Dalam sistem TI Pleret, perangkat desa melakukan presensi elektronik dengan alat deteksi wajah, tanda tangan lurah dibuat digital, standar layanan surat-menyurat bisa diakses dari mana saja, perencanaan dan penggunaan APBDes dipampang secara real time di situs web, dan pembaruan data warga desa dilakukan dengan QR Code per rumah.

”Kami memampang rencana pembangunan dan penyerapan anggaran secara realtime di website. Warga bisa memantau anggaran desa di sana. Kami juga punya inovasi tutup buku rutin sebulan sekali bagi bendahara. Jadi, bendahara akan melaporkan kas keuangan per bulan. Tujuannya untuk mencegah penyimpangan. Jadi, tidak ada uang dipinjam dahulu. Bagi saya, tertib keuangan akan tertib di semua hal,” kata lurah lulusan S-2 Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada tersebut.

Dengan transparansi pemerintahan, hal itu akan menimbulkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. ”Harapannya, dengan kepercayaan itu, swadaya masyarakat tumbuh. Itu akan memicu rasa memiliki dan mau ikut membangun desa bersama kami,” kata pria yang sebelum menjadi lurah adalah seorang dosen itu.

Situs web desa yang ditinggali 14.000-an orang tersebut terhubung dengan WA getaway realtime. Dengan demikian, jika ada perubahan, situs web akan berubah otomatis. ”Tim pelaksana kegiatan pembangunan di desa juga terkoneksi dengan sistem TI. Jadi, mereka bisa meng-input sendiri pembangunan yang dilakukan, sudah sampai berapa persen kemajuannya, dan itu langsung muncul di website,” kata Taufiq.

Dengan teknologi, Taufiq mengatakan, ia selaku penguasa anggaran bisa dengan mudah memantau pembangunan di tiap pedukuhan.

Kini, mereka sedang melakukan pendataan realtime per rumah, dengan memasang QR Code per rumah. Penghuni rumah bisa memperbarui data setiap anggota keluarga dengan QR Code itu. Tujuannya, data penduduk akan terus terbarukan.

Sumber : Kompas.id

Link Artikel Asli :

Sentuhan Teknologi Memoles Wajah Desa