Kamituwo Hadiri Pentas Seni Karawitan Mulyo Laras di Gunungan

19 Februari 2023
Rifqi Fatoni
Dibaca 494 Kali
Kamituwo Hadiri Pentas Seni Karawitan Mulyo Laras di Gunungan

InfoPleret - Sabtu 18 Februari 2023 bertempat di Pendopo Joglo Bapak Icuk Haryanto Gunungan, Pleret, Bantul telah dilaksanakan pentas kesenian Karawitan Mulyo Laras. Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Bantul Bapak Joko Purnomo, Kamituwa Kalurahan Pleret Bapak Anang Jatmiko, Dukuh Gunungan Suprihatin, pengurus pokdarwis Pleret Maju, Mujiman Slamet selaku penggiat seni karawitan, tokoh masyarakat gunungan dan tamu undangan lainnya.

Anang Jatmiko selaku Kamituwa yang membidangi kegiatan kebudayaan di Pemerintahan Kalurahan Pleret menyampaikan apresiasinya terhadap pelestarian seni karawitan yang ada di Padukuhan Gunungan. Dengan adanya kegiatan kesenian karawitan yang secara rutin diselenggarakan ini bisa membuat tradisi yang sudah lama tetap bertahan dan tidak dilupakan oleh generasi-generasi muda, karena sangat penting bagi generasi penerus untuk mengetahui terkait dengan tradisi yang telah ada sebagai bentuk pelestarian kesenian dan budaya warisan leluhur bangsa.

Karawitan itu sendiri merupakan salah satu jenis musik tradisional yang berasal dari Jawa. Seni karawitan tumbuh dan berkembang di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta hingga Jawa Timur.

Biasanya, karawitan ini sering disebut dengan musik gamelan. Pembawaannya juga cenderung lembut dan halus.

Kata karawitan sendiri berasal dari bahasa Jawa "rawit" yang memiliki arti halus dan lembut. Maka dari itu pembawaan gamelan dalam karawitan sangat halus dan lembut.

Seni karawitan dikemas dengan alunan instrumen dan vokal yang sangat indah sehingga mudah dinikmati oleh semua kalangan. Selain disebut sebagai kesenian klasik, seni karawitan sering disebut sebagai salah satu warisan seni dan budaya yang kaya akan nilai historis dan filosofis.

Pada seni karawitan, penggunaan alat musik Gamelan merupakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan. Seperti yang kita tahu, gamelan sangat lekat dengan budaya Jawa dari dulu hingga sekarang.

Alat Musik yang Digunakan dalam Seni Karawitan

Mengutip dari Buku Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas 10 yang disusun oleh Jelly Eko Purnomo, S.Pd dan Zefri Yandra, S.Pd, instrumen gamelan Jawa yang digunakan dalam seni karawitan biasanya terdiri dari demung, bonang, gambang, kenong, saron, rebab, gong, kendang dan slenthern.

1. Demung

Demung merupakan jenis instrumen gamelan yang terbuat dari perunggu dengan bentuk bilah persegi panjang. Penataannya pun dilakukan dengan cara berderet.

Demung laras slendro berjumlah sebanyak 6 bilah, sedangkan laras pelog berjumlah sebanyak 7 bilah.

2. Bonang

Bonang terdapat 2 jenis, yaitu bonang besar atau biasa disebut dengan bonang barung dan bonang kecil atau bonang penerus. Bonang ini terbuat dari perunggu dengan bentuk bulat berongga dan terdapat benjolan di atas bagian tengah.

Pada laras slendro, bonang ditata dengan dua jajar, atas dan depan dengan jumlah 5 pencon, lalu bawah dan belakang dengan jumlah 5 pencon. Sedangkan pada laras pelog, bonang ditata dua jajar atas, depan, bawah dan belakang dengan masing masing berjumlah 7 pencon.

3. Gambang

Gambang adalah jenis instrumen gamelan dengan bentuk bilah persegi panjang dan terbuat dari kayu. Gambang ditata secara berderet.

Pada seperangkat gamelan yang lengkap, ada tiga buah gambang yaitu gambang slendro, gambang pelog bem, dan gambang pelog barang.

4. Kenong

Dibuat dari perunggu dengan bentuk bulat berongga dan terdapat benjolan di atas tengah. Ukuran kenong cenderung lebih besar dari bonang dan ditata secara berjajar membentuk kotak.

5. Saron

Saron merupakan instrumen gamelan yang terbuat dari perunggu dengan bentuk bilah persegi panjang dan ditata berderet dengan ukuran dan nada lebih kecil dari demung.

6. Rebab

Rebab terbuat dari kayu dan dilapisi membran dari kulit hewan dengan dilengkapi dua buah dawai. Cara memainkannya sendiri yaitu dengan digesek.

7. Gong

Gong dibuat dari perunggu dengan bentuk bulat berongga dan terdapat benjolan di bagian tengah. Gong ditata dengan cara digantung pada rancakan.

Diharapkan dengan adanya kegiatan seni karawitan secara rutin di kelompok Mulyo Laras ini bisa menjadi bagian dari pengembangan Kalurahan Pleret di bidang kebudayaan yang saat ini juga berstatus sebagai Rintisan Desa Budaya di Kabupaten Bantul.